Saturday, February 1, 2020

Yuk Travelling ke Gurun-gurun Eropa

Halo semua salam sejahtera udah 8 TAHUN GA NGEBLOG nih, hehehe. FYI sebelumnya ane banyak maen di kaskus berikut kesibukan lain. Mudah-mudahan dengan dihidupkannya kembali blog ini bisa bantu modal buat piknik. 



 Untuk thread kali ini ane bakal membahas tentang hal yang berbau geografi, artikel ini ane ambil dari akun ane di kaskus. Ane akan membahas sisi lain dari iklim di eropa. Eropa si benua biru terkenal sebagai tempat yang dingin dan sejuk, idaman manusia-manusia yang tinggal di negara tropis untuk dikunjungi. Benua eropa memang didominasi iklim sedang, namun siapa sangka di eropa juga ada gurun loh, padahal suhu rata-rata di eropa di bawah 20°C. Maka dari itu kita perlua tau definisi gurun itu, menurut kamus Ensiklopedia Britanica gurun adalah area apapun yang di dalamnya hampir tidak ada atau sedikit tumbuhan terutama pepohonan. Nah dari situ bisa diartikan bahwa pandangan umum yang menggangap gurun itu selalu panas adalah keliru. Jadi di antartika juga bisa disebut gurun, gurun es ya, kalo orang Inggris nyebutnya Polar Desert.
Oke kembali pembahasan gurun di Eropa, setidaknya ada 8 negara di Eropa yang mempunyai gurun, tapi ane tidak akan membahas semua. Tidak hanya dari sisi geografi tapi ane bakal bahas juga dari sisi pariwisatanya supaya kaskuser disini yang pengen traveling ke eropa, bisa menjadikan gurun-gurun tersebut sebagai tujuan traveling agan. Baiklah gak perlu lama-lama intronya kita simak aja yuk.

1. Accona, Italia
   Gurun accona adalah semi-gurun yang berlokasi di Crete Senesi, dekat Tuscany Italia dan sebelah selatan Asciano. Sebagai semi-gurun, curah hujan di gurun accona mencapai 24 inchi pertahun dan masih mendukung kehidupan manusia. Formasi tanahnya yang unik berwarna putih cerah seperti di bulan membuatnya sangat menakjubkan. Permukaan Crete Senesi umumnya terbentuk oleh “mattaione”, sebuah sedimen yang berasal dari laut kaya akan kandungan mineral. Gurun Accona didominasi oleh Calanque (tebing berbatu) dan bukit-bukit berbentuk kubah, yang orang lokal menyebutnya “biancane” yang dalam Bahasa Italia artinya putih karena rona cahayanya. Oh iya di Tuscany kalian juga dapet mengunjungi bangunan biara cantik Monte Oliveto Maggiore yang dibangun abad ke 15 oleh Bernardo Tolomei.
Pemandangan gurun Accona (sumber: wikipedia)

                                     
Monte Oliveto Maggiore (sumber: wikipedia)

2. Oltenia Sahara, Romania

Tidak hanya di afrika sahara juga ada di eropa loh, namanya gurun Oltenia Sahara karena keadaanya juga seperti di Sahara yang panas, kering dan berpasir. Gurun ini merupakan gurun terluas di eropa, luasnya sebesar 200.000 hektar. Berlokasi di daerah Oltenia Romania, area diantara kota Calafat dan Dabuleni. Nah gurun ini tidak terbentuk secara alami melainkan akibat ulah manusia yang merusak hutan pada tahun 1960-an, hancurnya hutan menyebabkan area itu menjadi kering dan berpasir hingga jadi gurun seperti sekarang, proses ini disebut desertifikasi. Dinamakan sahara diberikan oleh wartawan disebabkan areanya yang luas. Dari beberapa artikel yang ane cari sepertinya tidak ada daerah yang dijadikan obyek wisata disni, mungkin karena pemerintah Romania berusaha keras memulihkan kawasan ini jadi subur kembali supaya dapat mendukung kehidupan manusia. Bagi kalian yang berminat kesini sudah pasti akan sulit menemukan fasilitas-fasilitas yang mendukung kegiatan traveling kalian tapi ane yakin kalian akan merasakan petualangan sebenarnya. Dari pengalaman di Romania semoga di Indonesia tidak ada proses desertifikasi ya.
Gurun Oltenia yang kering (sumber: adevarul.ro)

Oltenia seperti lahan yang rusak (sumber: digi24.ro)

3. Deliblatska Peščara, Serbia
Disebut juga deliblato sand merupakan gurun pasir terbesar kedua setelah Oltenia, tapi menurut ane kurang tepat sih disebut gurun pasir soalnya banyak rumput kaya savanna Afrika. Kalo dilihat dari atas, area Deliblatska Peščara berbentuk elips yang terbentuk sejak zaman es. Pada era Holosen, angina dari timur membentuk gundukan pasir dari ketinggian 70m – 200m dpl hingga menjadi gurun. Area sebesar 300km persegi terletak di provinsi Vojvodina, Serbia. Diantara sungai Danube dan kaki gunung pegunungan Carpathia. Deliblato diberinama sama degan sebuah desa di kota Kovin. Deliblato di dominasi oleh bukit-bukit berbentuk elips dengan padang rumput dan pepohonan stepa.  Disana hidup banyak spesies langka baik hewan dan tumbuhan. Maka dari itu Deliblatska Peščara dijadikan cagar alam di Serbia. Tumbuhan langka yang ada disana meliputi Peony Banat (sejenis bunga), peony stepa, Pančić wormwood, bulrush dan almond kerdil stepa. Sedangkan hewan langka yang ada disana diantaranya tikus tanah (tanpa bulu), polecat stepa, semut gurun, dan gerbil stepa. Bagi kalian yang suka fotografi wildlife cocok juga tuh, hehehe
Seger liatnya ya (sumber: wikipedia)

Deliblatska saat kering (sumber: wikipedia)


4. Tabernas, Spanyol

Dibanding gurun-gurun sebelumnya, kalo yang ini ane setuju disebut gurun, karena karakteristiknya sesuai pandangan umum tentang gurun itu sendiri yang panas, kering, dan sedikit vegetasi. Gurun seluas 280 km2 ini terletak di provinsi Almeria, Spanyol dan merupakan kawasan yang dilindungi. Secara geografis gurun ini berada di ketinggian 400-900m dpl dengan suhu antara 18 ° - 40 °C. Karena keunikannya yang mirip gurun di Amerika Utara dan Afrika Utara, gurun Tabernas sering dipakai untuk shooting film Hollywood terutama film koboy diantaranya, Once Upon a Time in the West, Dollars Trilogy yang dibintangi Clint Eastwood: A Fistful of Dollars, For a Few Dollars More (1965), The Good, the Bad and the Ugly. Karena kawasan ini dipakai untuk shooting film koboy, setidaknya ada 14 kota koboy yang bisa kamu kunjungi salah satunya Fort Bravo, btw untuk mencapai Fort Bravo hanya bisa diakses oleh kendaraan offroad, wow pasti seru ya.
Fort Bravo (sumber :spain-holiday.com)

Keindahan Gurun Tabernas

Highlands of Iceland, Islandia
Highlands of Iceland (HOI) merupakan dataran volkanik yang paling banyak menutupi tanah Islandia. Tidak seperti gurun lainnya yang sulit mendukung kehidupan flora fauna, disini hampir tidak bisa mendukung kehidupan, jangankan pohon, rumput jarang tumbuh  di tempat ini. Sebagian warna tanah HOI berwarna abu-abu dan hitam yang mengandung abu vulkanik disebabkan oleh aktivitas gunung berapi disana, menyebabkan air hujan yang turun cepat meresap sehingga sulit  bagi tanaman untuk tumbuh. Jika kalian tertarik berkunjung kesini kalian akan disuguhkan pemandangan gunung volkanik Islandia dan bisa mengunjungi gletser-gletser seperti  Vatnajökull, Langjökull dan Hofsjökull. Ada peraturan yang cukup ribet untuk berkunjung kesini, area HOI hanya bisa dilewati saat musim panas, bagi pemilik kendaraan off-road hanya diperbolehkan melintasi kawasan yang tak bersalju demi menjaga kelestarian lingkungannya, dan direkomendasikan menggunakan kendaraan 4WD. Menurut ane klo ingin jalan-jalan ke HOI tapi gak cape mening naek kuda aja ya, hehehe
HOI dengan gunung berapi (sumber: cdn.mbl.is)



Oke cukup segitu gurun eropa yang ane bahas, semoga bermanfaat da dapet menambah pengetahuan kalian. Kalo ada yang cantik dan merencanakan traveling kesana, jangan lupa ajak ane, wkwkwk


0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites